Cerita rasullullah tentang dajjal
Apakah tanda-tanda bakal datangnya hari kiamat?
Menurut rasullullah SAW, hari kiamat ditandai dengan munculnya dajjal, isa, ya;juj dan ma’juj.
Pada suatu pagi rasullah SAW bercerita kepada para sahabat tentang dajjal, yang menebarkan kerusakan diseluruh dunia sebelum hari kiamat. Tidak seperti biasanya, suara nabi turun-naik, sehingga para sahabat terheran-heran. Selepas rasullullah bercerita, para sahabat pamit pulang. Namun, petang harinya sahabat bertandang kembali kerumah rasullullah.
Hari itu beliau tampak berduka, raut kesedihan tampak diwajahnya yang biasanya bersih bercahaya. Kedua mata beliau terlihat lembab, rupanya baru saja menangis. Salah seorang sahabat membuka pembicaraan,”wahai rasulullah, tadi pagi engkau bercerita tentang dajjal. Sesekali engkau meninggikan suaramu dan sesekali merendahkannya, sehingga kami seakan-akan berada ditengah kerumunan lebah”. Beliau terdiam sejenak, wajahnya yang selama ini tampak ceria, sore itu agak suram, sehingga para sahabat tak berani menatapnya. Dengan suara berwibawa dan tegas, beliau bersabda”bukan dajjal yang aku khawatirkan. Jika dia muncul dan aku berada ditengah kalian, tentu aku akan membela kalian dengan hujjah-hujjah ku. Tapi jika dia muncul sementara aku tidak berada ditengah kalian, setiap orang akan membela dengan hujjah nya sendiri.”
Rasullullah berdiam sejenak, lalu melanjutkan sabdanya “dajjal muncul dengan wujud seorang pemuda berambut kerinting dan matanya buta, seperti abdul uzza bin qathan. Siapapun yang bertemu dengannya, hendaklah dia membaca permulaan surat al-kahfi. Dia akan muncul di tempat yang sepi antara syam dan irak, lalu membuat kerusakan di kiri dan kanan. Wahai hamba-hamba Allah, teguhkanlah hati kalian!”
Sejenak, tak seorang pun sahabat yang berani menatap wajah rasulullah. Tak lama kemudian, keheningan tersebut terpecahkan oleh salah seorang sahabat yang bertanya, “Wahai rasulullah, berapa lama ia tinggal dibumi?” rasulullah segera menjawab, “empat puluh hari,. Satu hari seperti satu tahun, satu hari seperti satu bulan, satu hari seperti sepekan. Dan seluruh harinya seperti hari-hari kalian,”jawab beliau.
“wahai rasulullah, satu hari seperti satu tahun, apakah cukup bagi kami mendirikan shalat seperti shalat kami dalam satu hari?” Tanya sahabat. “tidak. Tapi hitunglah sebagaimana mestinya menurut hitungan saat itu,”jawab rasulullah dengan sabar.
‘seberapa cepat dajjal berjalan?” Tanya salah seorang sahabat penasaran. Maka sabda rasulullah, “kecepatan dajjal seperti hujan tertiup angin kencang. Ia mendatangi satu kaum dan menyeru kepada mereka, dan memenuhi seruannya. Lalu ia menyuruh langit menurunkan hujan, menyuruh bumi menumbuhkan tanaman, maka turunlah hujan dan tumbuhlah tanaman. Binatang ternakpun lebih gemuk dari sebelumnya, dan lebih besar kantung susunya. Ia mendatangi kaum yang makmur itu dan menyerunya, namun mereka mengingkari perkataannya. Ia lalu meninggalkan mereka, dan keesokan harinya, semua harta bendanya lenyap.
Rasulullah lalu bercerita tentang dajjal yang melewati suatu tempat yang luluh lantak, dajjal berkata, keluarkan harta simpananmu! Maka kekayaan kaum itu mengikuti dajjal seperti sekumpulan lebah. Kemudian dajjal memanggil seorang pemuda, membabatnya dengan pedang hinga terbelah, kedua belahannya terpisah sampai sejauh lemparan anak panah kesasarannya. Dajjal lalu memanggil tubuh terbelah itu. Maka tubuh itu kembali menjadi satu seperti semula dengan wajah berseri.
Lalu rasulullah melanjutkan, dalam keadaan seperti itu, Allah mengutus Al-Masih isa putra maryam turun dekat sebuah menara berwarna putih di sebelah timur damaskus, mengenakan dua pakaian yang warnanya seperti celupan kunyit. Ia meletakkan tangan diatas sayap dua malaikat. Jika ia menundukkan kepala, air hujan turun. Jika mengangkat kepala, berjatuhanlah butiran air seperti mutiara. Setiap kali melihat sosok nabi isa, meskipun hanya sekelebatan, orang kafir langsung mati. Kemudian isa mencarinya hingga menemukannya dekat pintu lud dan membunuhnya.
Rasul melanjutkan, kemudia isa menemuai suatu kaum yang telah dirahmati Allah dari dajjal. Ia mengusap wajah mereka dan member tau derajat mereka di surga. Selagi keadaan seperti itu, Allah menurunkan wahyu kepada isa, Sesungguhnya Aku sudah mengeluarkan hamba-hambaku yang tidak dapat di tundukkan oleh siapapun yang memerangi mereka. Karena itu selamatkanlah hamba-hambaku dengan menaiki bukit”. Kemudian Allah mengutus Ya’juj dan Ma’juj beserta pasukannya dari tempat yang tinggi”. Rasul melanjutkan, bagian depan Ya’juj dan Ma’juj berada di telaga Thibryah lalu minum seluruh airnya. Ketika bagian ahir pasukan lewat di tempat itu, mereka berkata”sebelumnya disini ada air.’ Ketika itu nabi isa terkepung, lalu berdo’a, sehingga Allah mengirimkan cacing yang biasa menjangkiti hidung binatang ketengkuk merekaa, dan mereka mati. Kemudian nabi Isa turun ke bumi, tapi tidak mendapatkan tempat sejengkalpun kecuali bangkai busuk. Isa lalu berdo’a, dan Allah mengirimkan burung-burung sebesar punuk unta yang membawa bangkai-bangkai itu dan membawanya ketempat manapun yang dikehendaki Allah SWT.
Rasul melanjutkan, “kemudian Allah mengirimkan hujan, sehingga tak satu rumahpun yang tak tersiram hujan, dan bumi di bersihkan hingga bersih mengkilat. Kemudian dikatakan pada bumi, tumbuhkanlah tanaman-tanamanmu dan kembalikanlah berkahmu!’ maka hari itu sekelompok orang mamakan buah delima, dan merreka bernaung dibawah dedaunanya. Air susu hewan-hewan diberkahi, sehingga se ekor untuk cukup untuk segolongan besar orang., se ekor lembu cukup bagi penduduk satu kabilah, se ekor kambing cukup bagi sekumpulan orang. Dalam keadaan seperti itu, Allah mengirim angin yang baik lalu mengambil mereka dibawah embusannya, mencabut ruh setiap orang mukmin dan muslim. Sedangkan orang-orang kafir melakukan seksual seperti layaknya keledai. Maka kepada mereka inilah kiamat di timpakan.
(H.R Muslim Syarah Nawawi, Sunan Abu Daud, At-Tirmidzy, ibnu Majah, Musnad Ahmad, dan Mubarak Hakim)
Sumber : Majalah Kisah Islami,edisi mei 2006
Apakah tanda-tanda bakal datangnya hari kiamat?
Menurut rasullullah SAW, hari kiamat ditandai dengan munculnya dajjal, isa, ya;juj dan ma’juj.
Pada suatu pagi rasullah SAW bercerita kepada para sahabat tentang dajjal, yang menebarkan kerusakan diseluruh dunia sebelum hari kiamat. Tidak seperti biasanya, suara nabi turun-naik, sehingga para sahabat terheran-heran. Selepas rasullullah bercerita, para sahabat pamit pulang. Namun, petang harinya sahabat bertandang kembali kerumah rasullullah.
Hari itu beliau tampak berduka, raut kesedihan tampak diwajahnya yang biasanya bersih bercahaya. Kedua mata beliau terlihat lembab, rupanya baru saja menangis. Salah seorang sahabat membuka pembicaraan,”wahai rasulullah, tadi pagi engkau bercerita tentang dajjal. Sesekali engkau meninggikan suaramu dan sesekali merendahkannya, sehingga kami seakan-akan berada ditengah kerumunan lebah”. Beliau terdiam sejenak, wajahnya yang selama ini tampak ceria, sore itu agak suram, sehingga para sahabat tak berani menatapnya. Dengan suara berwibawa dan tegas, beliau bersabda”bukan dajjal yang aku khawatirkan. Jika dia muncul dan aku berada ditengah kalian, tentu aku akan membela kalian dengan hujjah-hujjah ku. Tapi jika dia muncul sementara aku tidak berada ditengah kalian, setiap orang akan membela dengan hujjah nya sendiri.”
Rasullullah berdiam sejenak, lalu melanjutkan sabdanya “dajjal muncul dengan wujud seorang pemuda berambut kerinting dan matanya buta, seperti abdul uzza bin qathan. Siapapun yang bertemu dengannya, hendaklah dia membaca permulaan surat al-kahfi. Dia akan muncul di tempat yang sepi antara syam dan irak, lalu membuat kerusakan di kiri dan kanan. Wahai hamba-hamba Allah, teguhkanlah hati kalian!”
Sejenak, tak seorang pun sahabat yang berani menatap wajah rasulullah. Tak lama kemudian, keheningan tersebut terpecahkan oleh salah seorang sahabat yang bertanya, “Wahai rasulullah, berapa lama ia tinggal dibumi?” rasulullah segera menjawab, “empat puluh hari,. Satu hari seperti satu tahun, satu hari seperti satu bulan, satu hari seperti sepekan. Dan seluruh harinya seperti hari-hari kalian,”jawab beliau.
“wahai rasulullah, satu hari seperti satu tahun, apakah cukup bagi kami mendirikan shalat seperti shalat kami dalam satu hari?” Tanya sahabat. “tidak. Tapi hitunglah sebagaimana mestinya menurut hitungan saat itu,”jawab rasulullah dengan sabar.
‘seberapa cepat dajjal berjalan?” Tanya salah seorang sahabat penasaran. Maka sabda rasulullah, “kecepatan dajjal seperti hujan tertiup angin kencang. Ia mendatangi satu kaum dan menyeru kepada mereka, dan memenuhi seruannya. Lalu ia menyuruh langit menurunkan hujan, menyuruh bumi menumbuhkan tanaman, maka turunlah hujan dan tumbuhlah tanaman. Binatang ternakpun lebih gemuk dari sebelumnya, dan lebih besar kantung susunya. Ia mendatangi kaum yang makmur itu dan menyerunya, namun mereka mengingkari perkataannya. Ia lalu meninggalkan mereka, dan keesokan harinya, semua harta bendanya lenyap.
Rasulullah lalu bercerita tentang dajjal yang melewati suatu tempat yang luluh lantak, dajjal berkata, keluarkan harta simpananmu! Maka kekayaan kaum itu mengikuti dajjal seperti sekumpulan lebah. Kemudian dajjal memanggil seorang pemuda, membabatnya dengan pedang hinga terbelah, kedua belahannya terpisah sampai sejauh lemparan anak panah kesasarannya. Dajjal lalu memanggil tubuh terbelah itu. Maka tubuh itu kembali menjadi satu seperti semula dengan wajah berseri.
Lalu rasulullah melanjutkan, dalam keadaan seperti itu, Allah mengutus Al-Masih isa putra maryam turun dekat sebuah menara berwarna putih di sebelah timur damaskus, mengenakan dua pakaian yang warnanya seperti celupan kunyit. Ia meletakkan tangan diatas sayap dua malaikat. Jika ia menundukkan kepala, air hujan turun. Jika mengangkat kepala, berjatuhanlah butiran air seperti mutiara. Setiap kali melihat sosok nabi isa, meskipun hanya sekelebatan, orang kafir langsung mati. Kemudian isa mencarinya hingga menemukannya dekat pintu lud dan membunuhnya.
Rasul melanjutkan, kemudia isa menemuai suatu kaum yang telah dirahmati Allah dari dajjal. Ia mengusap wajah mereka dan member tau derajat mereka di surga. Selagi keadaan seperti itu, Allah menurunkan wahyu kepada isa, Sesungguhnya Aku sudah mengeluarkan hamba-hambaku yang tidak dapat di tundukkan oleh siapapun yang memerangi mereka. Karena itu selamatkanlah hamba-hambaku dengan menaiki bukit”. Kemudian Allah mengutus Ya’juj dan Ma’juj beserta pasukannya dari tempat yang tinggi”. Rasul melanjutkan, bagian depan Ya’juj dan Ma’juj berada di telaga Thibryah lalu minum seluruh airnya. Ketika bagian ahir pasukan lewat di tempat itu, mereka berkata”sebelumnya disini ada air.’ Ketika itu nabi isa terkepung, lalu berdo’a, sehingga Allah mengirimkan cacing yang biasa menjangkiti hidung binatang ketengkuk merekaa, dan mereka mati. Kemudian nabi Isa turun ke bumi, tapi tidak mendapatkan tempat sejengkalpun kecuali bangkai busuk. Isa lalu berdo’a, dan Allah mengirimkan burung-burung sebesar punuk unta yang membawa bangkai-bangkai itu dan membawanya ketempat manapun yang dikehendaki Allah SWT.
Rasul melanjutkan, “kemudian Allah mengirimkan hujan, sehingga tak satu rumahpun yang tak tersiram hujan, dan bumi di bersihkan hingga bersih mengkilat. Kemudian dikatakan pada bumi, tumbuhkanlah tanaman-tanamanmu dan kembalikanlah berkahmu!’ maka hari itu sekelompok orang mamakan buah delima, dan merreka bernaung dibawah dedaunanya. Air susu hewan-hewan diberkahi, sehingga se ekor untuk cukup untuk segolongan besar orang., se ekor lembu cukup bagi penduduk satu kabilah, se ekor kambing cukup bagi sekumpulan orang. Dalam keadaan seperti itu, Allah mengirim angin yang baik lalu mengambil mereka dibawah embusannya, mencabut ruh setiap orang mukmin dan muslim. Sedangkan orang-orang kafir melakukan seksual seperti layaknya keledai. Maka kepada mereka inilah kiamat di timpakan.
(H.R Muslim Syarah Nawawi, Sunan Abu Daud, At-Tirmidzy, ibnu Majah, Musnad Ahmad, dan Mubarak Hakim)
Sumber : Majalah Kisah Islami,edisi mei 2006
Kategori:
Artikel Agama
Posting Komentar