Razia kerap masih dianggap sebagian kalangan dapat menurunkan pembajakan software karena dapat menimbulkan efek jera. Padahal sebenarnya, tak lantas demikian.

Demikian diungkapkan Kepala Perwakilan Business Software Alliance di Indonesia Donny A. Sheyoputra di sela jumpa pers yang berlangsung di Penang Bistro Jakarta, Selasa (12/5/2009) petang.

"Razia tak seluruhnya menghilangkan pembajakan, tapi sedikit banyak mempengaruhi," ujarnya kepada beberapa wartawan.

Sebab menurut Donny, volume razia software ilegal yang banyak dilakukan pihak berwajib juga belum tentu efektif. Bisa juga terdapat sejumlah penyimpangan yang menyertainya.

"Contohnya ketika dilakukan razia lalu tak dipublikasikan ke media, ini kan percuma karena tak akan membuat efek psikologis bagi yang lain," lanjutnya.

Malah hal ini bisa saja menjadi 'permainan' segelintir oknum yang memanfaatkan situasi demi mengambil keuntungan pribadi.

Untuk 2008 lalu, dikatakan Donny, jumlah razia software ilegal yang dilakukan pihak kepolisian lebih sedikit ketimbang tahun 2007. Namun kualitasnya diyakini lebih baik.

Selain razia, program lain yang dinilai cukup berpengaruh untuk meningkatkan kesadaran pengguna software bajakan adalah melalui sosialisasi. Terdengar sepele memang, namun siapa tahu ada pihak-pihak yang tidak mengetahui jika menggunakan software tidak berlisensi merupakan tindakan yang melanggar hukum.

Cara ini pun juga menjadi andalan Tim Nasional Penanggulangan dan Pelanggaran Hak atas Kekayaan Intelektual dan Business Software Alliance untuk lebih memasyarakatkan penggunaan software legal.

Bahkan, kunjungan resmi yang sedikit mendadak juga sampai mereka lakukan kepada sejumlah perusahaan-perusahaan di beberapa kota besar di Indonesia. Alhasil, hal itu cukup membuat kaget pihak yang didatangi karena mungkin dianggap mereka itu merupakan suatu razia.

sumber : detikINET.com